RSS

Cara Belajar Anak Berbeda

Pada tulisan saya sebelumnya, saya me-sharing-kan tentang Multiple Intellegences. Setiap jenis kecerdasan memiliki kebutuhan yang berbeda dan tidak bisa diseragamkan satu dengan yang lain. Kita tentu tidak bisa mengeneralisasikan bahwa belajar itu harus dengan membaca buku dan duduk tenang.

Inilah kebutuhan belajar anak-anak sesuai dengan jenis kecerdasannya:

Anak Cerdas Bahasa (linguistik)
Berfikir melalui kata-kata. Kegemaran: membaca, menulis, bercerita, bermain kata.
Kebutuhan: buku, alat rekam, alat tulis, kertas, buku harian, mengobrol, dongeng, dialog, diskusi, debat, cerita, film.

Anak Cerdas Matematis-Logika
Cara berfikir: melalui penalaran. Kegemaran: bereksperimen, tanya-jawab, memecahkan teka-teki logis, berhitung.
Kebutuhan: buku, bahan-bahan untuk bereksperimen, game simulasi, percobaan, teka-teki, materi sains, kegiatan manipulatif,  kunjungan ke planetarium, museum pengetahuan.

Anak Cerdas Spasial
Cara berfikir: melalui kesan dan gambar. Kegemaran: mendesain, menggambar, mebayangkan, mencoret-coret.
Kebutuhan: seni, LEGO, video, film, slide show, game imajinasi, labirin, teka-teki, buku berilustrasi, kunjungan ke museum seni.

Anak Cerdas Kinestetis-jasmani
Cara berfikir: melalui sensasi somatis. Kegemaran: menari, berlari, melompat, membuat bangunan, meraba, menggerakkan isyarat  tangan.
Kebutuhan: Bermain drama, bergerak, benda rakitan, olahraga, menari, permainan fisik, pengalaman yg berhubungan dengan indera peraba (tactile experiences), bengkel/mekanik, praktek (hands-on learning).

Anak Cerdas Musikal
Cara berfikir: melalui irama dan metode. Kegemaran: bernyanyi, bersiul, bersenandung, mengetuk-ketukkan tangan/kaki,  mendengarkan.
Kebutuhan: bernyanyi bersama, paduan suara, ikut konser, menonton konser, bermain alat musik, mendengarkan podcast, video.

Anak Cerdas Interpersonal
Cara berfikir: dengan cara melemparkan gagasan kepada orang lain. Kegemaran: memimpin, mengorganisasi, menghubungkan, menebarkan pengaruh, menjadi mediator, berpesta, mengobrol.
Kebutuhan: teman-teman, permainan kelompok, pertemuan sosial, perlombaan, peristiwa sosial, magang, organisasi.

Anak Cerdas Intrapersonal
Cara berfikir: berhubungan dengan kebutuhan, perasaan, cita-citanya. Kegemaran: menyusun tujuan, bermeditasi, melamun, merencanakan, merenung.
Kebutuhan: tempat rahasia, waktu menyendiri, proyek individual, kegiatan yang direncanakan sendiri, pilihan-pilihan.

Anak Cerdas Naturalis
Cara berfikir: melalui alam dan pemandangan alam. Kegemaran: bermain binatang piaraan, berkebun, meneliti alam, memelihara  binatang, peduli pada lingkungan.
Kebutuhan: akses ke alam, interaksi dengan tumbuhan/binatang, berkebun, memelihara binatang, hiking, peralatan bercocok tanam, hiking, pecinta alam, mendaki gunung.

Setelah mengetahui kecenderungan akan kecerdasan anak lebih dominan ke kecerdasan yang mana, sebagai orang tua harus membimbing dan mengarahkan anak sesuai dengan list yang sudah saya sebutkan di atas tadi.

Demikian, semoga bermanfaat bagi para orang tua dalam melejitkan kemampuan dan kecerdasan anaknya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 25, 2014 inci Parenting

 

Multiple Intellegences (Kecerdasan Majemuk)

Saya masih teringat benar ketika SMP bahkan SMA pun sekolah saya mengadakan test IQ. Siapa yang memiliki skor IQ tinggi dia di cap sebagai si pintar. Ya begitulah pandangan umum di dunia psikologi dan pendidikan kala itu.

Semua anak dianggap sama, sehingga semua anak di didik dengan cara yang sama, mata pelajaran yang sama dan mungkin cita2 yang sama pula. Semua serba seragam itulah model pembelajaran Mono Intellegence. Howard Gardner mengemukakan teori yang berbeda. Dia melihat setiap anak adalah unik. Setiap anak (setiap orang) itu berbeda sehingga pendidikan dan pelatihan yang diberikan pun berbeda-beda pula. Perbedaan ini menyebabkan keahlian dan ketrampilan setiap anak pun berbeda. Setiap anak adalah cerdas pada bidangnya masing-masing, dan tidak ada anak yang cerdas pada semua bidang.

Adapun kecerdasan yang dimaksud Howard Gardner adalah:

Kecerdasan Verbal (Bahasa)

Kecerdasan Matematis / Logika

Kecerdasan Spasial / Visual

Kecerdasan Kinestetis / Jasmani

Kecerdasan Musikal

Kecerdasan Interpersonal

Kecerdaasan Intrapersonal

Kecerdasan Naturalis

Pembagian inilah yang disebut sebagai teori Multiple Intellegences (Kecerdasan Majemuk).

Semua orang memiliki kedelapan kecerdasan tersebut, hanya yang menonjollah yang berbeda-beda, itulah mengapa tidak semua orang suka matematika, tidak semua orang pandai matematika. Tidak semua orang suka dan bisa bermain musik, dst.

Sebagai orang tua, tentu kita harus jeli melihat posisi anak ada dimana? Memiliki kecerdasan yang menonjol dimana? Masing-masing anak dengan keragaman kecerdasannya yang berbeda-beda pun memiliki cara belajar yang berbeda pula. Alat penunjang belajarnya pun berbeda.

Untuk metode belajar dan alat penunjang belajar yang sesuai dengan jenis kecerdasan anak akan saya share di lain kesempatan.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 20, 2014 inci Artikel Menarik, Parenting

 

Air Compressor

Salah satu rotating equipment yang banyak diaplikasikan di dunia project adalah “air compressor”. Adapun air compressor ini banyak di aplikasikan di unit IA/PA (baca artikel sebelumnya tentang IA/PA), di nitrogen plant, atau juga ada untuk keperluan process.

Yang akan saya sharing kan pada kesempatan kali ini adalah mengenai pembagian air compressor itu sendiri.

Secara cooling system air compressor dibagi menjadi air cooled dan water cooled.

Secara sistem lubrikasinya air compressor dibagi menjadi dry screw compressor dan oil flooded compressor.

Kedua pembagian ini akan dibahas secara terpisah.

Pembagian air compressor berdasarkan cooling system baca di sini

Pembagian air compressor berdasarkan sistem lubrikasi baca di sini

 

Klasifikasi Air Compressor Berdasarkan Sistem Lubrikasi

Ditinjau dari sistem lubrikasinya Air Compressor dibagi menjadi ;

1. Oil Free Compressor

2. Oil Inject / Oil Flooded Compressor

Oil Free Compressor adalah compressor dimana bagian utamanya tidak terlubrikasi. Misal pada screw compressor, screw tidak terlubrikasi oleh oil. Karena screw tidak terlubrikasi, sehingga udara yang terdeliver ke sistem bersifat free oil.

Oil Inject compressor adalah compressor dimana bagian utamanya ikut terlubrikasi oleh oil. Misal pada screw compressor, screw terlubrikasi oleh oil. Sehingga ada kemungkinan oil yang terbawa udara yang dicompress. Sehingga pada jenis compressor ini ada alat oil separator. Fungsinya untuk memisahkan oil dan udara yang bercampur. Melalui oil separator inilah oil dan udara terpisah. Oil akan mengalir ke bagian bawah ke saluran lubrikasi dan udara akan mengalir kebagian atas yang akan berlanjut ke discharge compressor. Meskipun sudah ada oil separator, akan tetapi tidak dapat dijamin udara yang terdeliver ke sistem nantinya bersifat free oil. Oil yang terbawa ke sistem (oil carryover) pada compressor ini biasanya berkisar 2-5 ppm.

Pada oil free compressor, tekanan yang dihasilkan (discharge pressure) terbatas. Biasanya maximal 10 barg. Lain halnya dengan oil inject compressor yang bisa sampai 16 barg. Tentu dari sisi ini oil inject akan lebih diuntungkan. Lantas kenapa discharge pressure yang dihasilkan bisa lebih besar pada oil inject compressor? Jawabannya ada pada rumus gas ideal kawan. Tidak akan saya bahas secara rinci di sini.

Jika berbicara kualitas udara yang dihasilkan, pasti kita akan memilih oil free compressor. Karena udara yang dihasilkan sudah bersih (free oil) dibandingkan dengan oil inject compressor yang masih membawa oil 2-5 ppm. Namun hal tersebut lantas menjadi alasan dipilih nya oil free compressor pada suatu project. Sekali lagi tergantung penggunaan dan aplikasinya. Jika dalam penggunaannya masih diperbolehkan kandungan oil, saya lebih pilih pakai oil injet. Tentu hal ini alasan harga (costly). Akan tetapi jika memang penggunaanya mengharuskan udara yang free oil seperti pada aplikasi food & beverage seharusnya dipilih oil free compressor.

Dari segi life time, menurut saya oil inject compressor memiliki umur yang lebih bagus dibanding oil free. Bagaimanapun juga komponen mesin yang terlubrikasi secara rutin akan menambah umur komponen tersebut. Apalagi jika komponen tersebut tergolong rotating part.

Jadi, pemilihan compressor akan selalu melihat berbagai aspek dan sudut pandangnya. Semoga penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran dan tambahan ilmu bagi teman2 engineer.

 
 

Klasifikasi Air Compressor Berdasarkan Cooling System

Jika kita mengingat kembali hukum pada Gas Ideal (P.V ≅ T). Artinya ketika suatu gas ideal dinaikan pressurenya akan terjadi kenaikan temperature pula. HAl tersebut yang terjadi pada unit air compressor. Ketika udara itu di compress maka pressure nya akan naik yang akan menyebabkan temperature naik juga. Oleh karena itu, udara tersebut perlu di dinginkan sebelum dideliver ke sistem. Sistem pendinginan inilah yang menjadikan compressor dibagi menjadi air cooled dan water cooled.

Air Cooled compressor –> Seperti pada namanya, compressor ini menggunakan udara sebagai media pendinginnya. Udara didinginkan menggunakan udara. Tetapi dalam kasus ini tentu udara yang didinginkan berbeda dengan udara yang pendinginnya. Udara yang didinginkan adalah udara keluar compressor (sebenarnya udara setelah mengalami kenaikan pressure setelah dicompress oleh compressor).  Udara pendingin di ambil dari udara sekitar.

Water Cooled compressor –> Dapat dilihat dari namanya, air compressor water cooled menggunakan water (air) sebagai media pendinginnya. air yang digunakan sebagai media pendingin biasanya diambil dari demin water, yaitu air yang sudah mendapatkan perlakuan tertentu sehingga tingkat kemurniannya tinggi. Hal ini mengingat komponen di dalam compressor harus dijaga agar tidak mudah rusak (korosi misalnya). Karena menggunakan media air sebagai pendinginnya, maka di sini terdapat peralatan tambahan berupa pompa yang bertugas mendistribusikan air ke dalam unit compressor itu sendiri. Biasanya disebut closed loop water pump. Air yang keluar dari compressor setelah digunakan untuk mendinginkan udara compressor tentunya memiliki temperature tinggi, sehingga perlu adanya tambahan cooler dan biasanya type coolernya PHE (Plate Heat Exchanger). Demin water ini akan didinginkan oleh water juga. Air yang digunakan untuk mendinginkan demin water keluaran compressor adalah air dari cooling tower.

Secara sistem akan lebih mudah air cooled compressor dibandingkan dengan water cooled compressor. Akan tetapi dengan mempertimbangkan beberapa aspek teknis dan kondisi lapangan, tidak sedikit juga project yang menggunakan water cooled compressor.